6.Jambi
Jambi adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di pesisir timur di bagian tengah Pulau Sumatera. Jambi adalah satu dari tiga provinsi di Indonesia yang ibukotanya bernama sama dengan nama provinsinya, selain Bengkulu dan Gorontalo. Jambi merupakan tempat berasalnya Bangsa Melayu yaitu dari Kerajaan Malayu di Batang Hari Jambi. Bahasa Melayu Jambi sama seperti Melayu Palembang dan Melayu Bengkulu, yaitu berdialek "o".
Apa saja pariwisata di provinsi Jambi?
a. Candi Muaro
Objek Wisata kawasan percandian Muara Jambi merupakan salah satu objek wisata yang terkenal di Jambi. Kawasan percandian ini merupakan salah satu kompleks candi terbesar se-Asia Tenggara. Kawasan Percandian ini pernah dikunjungi oleh komunitas Buddha se-Asia Tenggara untuk beribadah. Situs percandian ini tidak hanya menjadi objek wisata saja, tapi juga tempat yang punya nilai sejarah yang sangat tinggi, objek penelitian para arkeolog dan juga tempat peribadatan.
Situs Kawasan percandian Muara Jambi ini memiliki luas 11 kilometer persegi. Hingga kini di kawasan ini setidaknya terdapat 33 buah runtuhan bangunan bata atau candi. sebagian dari bangunan-bangunan tersebut terletak mengelompok di suatu tempat yang dikelilingi tembok pagar keliling misalnya Candi Teluk, Kembarbatu, Candi Gedong, Gumpung, Candi Tinggi, Kota Mahligai dan Candi Kedaton dan sebagian lagi terletak terpisah-pisah seperti Candi Astano, Manapo Melayu, dan beberapa manapo kecil lainnya.
Selain bangunan-bangunan Candi, di Kawasan percandian Muara Jambi juga ditemukan sisa-sisa pemukiman berupa pecahan keramik dan tembikar serta barang-barang untuk keperluan sehari-hari. Kini, barang-barang temuan tersebut disimpan dan dipamerkan di Pusat Informasi Kawasan Percandian Muara Jambi yang terletak di dalam kawasan situs ini.
Yang menarik, di kompleks Candi Muaro Jambi juga terdapat sebuah kolam besar yang memiliki nama kolam Telago Rajo yang merupakan tempat penampungan air pada jaman dahulu.
Kompleks Candi Muaro Jambi yang terletak di Kecamatan Maro Sebo, Desa Muara Jambi, Kabupaten Muara Jambi. Untuk mengunjungi tempat ini, anda bisa pergi menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat dengan jarak sekitar 26 km dari pusat Kota Jambi.
b.Taman Nasional Kerinci Sebelat
Objek Wisata Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan dataran rendah sampai ekosistem sub-alpin serta beberapa ekosistem yang khas antara lain rawa gambut, rawa air tawar dan danau.Taman seluas 1.368.000 Ha (hasil tata batas) ini terletak di empat provinsi, yaitu: Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumtera Selatan.
Hutan Taman Nasional Kerinci Seblat memiliki 4.000 jenis tumbuhan yang didominasi oleh famili Dipterocarpaceae. Tumbuhan yang langka dan endemik seperti pinus kerinci (Pinus merkusii strain Kerinci), kayu pacat (Harpulia alborea), bunga raflesia (Rafflesia arnoldi dan R. hasseltii), dan bunga bangkai (Amorphophallus titanum dan A. decus-silvae). Taman Nasional Kerinci Seblat memiliki 37 jenis mamalia, 10 jenis reptilia, 6 jenis amfibia, 8 jenis primata dan 139 jenis burung.
Potensi lainnya yang menarik perhatian pengunjung di taman nasional ini, seperti pengamatan suara burung rangkong (Buceros rhinoceros sumatranus) dan julang (Aceros undulatus undulatus) serta suara tawa histeri yang menakjubkan dari burung gading (Rhinoplax vigil); adanya kucing emas (Catopuma temminckii temminckii) yang sangat misterius, serta adanya misteri yang belum terpecahkan tentang sejenis satwa primata yang berjalan tegak dan cepat sekali menghilang diantara pohon, dimana masyarakat setempat menamakannya “orang pendek”
Tips untuk Anda:Sebelum mengunjungi TNKS, Anda harus
memegang surat izin SIMAKSI dari Kantor Pusat Pengurus Taman Nasional II
(PTN II) di jalan Khatib Sulaiman no. 46 Padang. Telepon/fax:
0751-447668.Jika Anda ingin berjalan-jalan di
sekitar Resor Lumpo TNKS, akan lebih menghemat waktu jika Anda bermalam
di hutan jadi Anda bisa menikmati alam, flora dan fauna yang indah. Hal
yang Anda harus perhatikan adalah membawa pakaian ekstra, perbekalan,
tenda, penerangan dan garam untuk mencegah ular datang ke sekitar tenda,
tembakau untuk melindungi Anda dari gigitan lintah dan lotion anti
nyamuk. Selain lingkungannya yang sulit, akan sangat mungkin bagi Anda
untuk mengunjugi Air Terjun Lumpo dan kembali di hari yang sama. Anda
bisa memulai perjalanan pada pagi hari dan kembali pada malam hari.
Bagaimana cara agar sampai ke sana?
Akses yang paling mudah ke TNKS adalah di Sumatera Barat tepatnya dari
Painan, distrik Pesisir Selatan atau Solok Selatan. Dari bandara
internasional Minangkabau, Anda harus ke Padang dahulu dan melajutkan
perjalanan ke Painan dengan menyewa mobil atau menggunakan agen
perjalanan dengan biaya sekitar Rp 40,00 sampai Rp 50,000. Di Painan
Anda harus melapor ke Kantor Lumpo Resor, yang terletak tepat di
belakang stasiun bus dan pasar. Bawa surat izin Anda dari Kantor Pusat
Pengurus Taman Nasional II (PTN II) di Padang ke area konservasi
(SIMAKSI)
7.Sumatera Selatan
Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera. Provinsi ini beribukota di Palembang. Secara geografis provinsi Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsi Jambi di utara, provinsi Kep. Bangka-Belitung di timur, provinsi Lampung di selatan dan Provinsi Bengkulu di barat. Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, seperti minyak bumi, gas alam dan batu bara. Selain itu ibu kota provinsi Sumatera Selatan, Palembang, telah terkenal sejak dahulu karena menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya.
Apa saja pariwisata di provinsi ini?
a.Air Terjun Bidadari
Objek Wisata Air Terjun Bidadari terletak di Desa Karang Dalam, Kec.
Pulau Pinang, Lahat,Sumatera Selatan.Di sebut Air Terjun Bidadari Konon
di Air Terjun ini tempat biasa Bidadari Mandi. Untuk menikmati Air
Terjun ini tidaklah susah, dari Kota Lahat berjarak 16 km atau 231 km
dari Palembang.Di sekitar lokasi Air Terjun Bidadari, ada 3 Air Terjun
lagi yaitu Air Terjun Bujang Gadis dengan ketinggian sekitar 4 m, Air
Terjun Sumbing dengan ketinggian sekitar 35 m dan Air Terjun Naga dengan
ketinggian sekitar 10 m yang dapat dinikmati dengan menyusuri aliran
dari Air Terjun Bidadari hingga ke bawah Air Terjun Naga.
b.Air Terjun Temam
Tempat Wisata Alam Air Terjun Temam Lubuk Linggau Sumatera Selatan
dengan ketinggian12 m dan lebar 25 m. Lokasinya dikelilingi batu-batuan
alam serta pepohonan yang hijau dengan kondisi lingkungan alam yang
masih alami. Objek wisata ini berlokasi 11 km ke arah selatan dari pusat
Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Musi Rawas, Propinsi Sumatera Selatan.
Lubuk Linggau sendiri dapat ditempuh dengan 6.5 jam perjalanan dengan
kendaraan bermotor dari Palembang. Sebagai alternatif lain, kota ini
juga dapat dicapai melalui Bengkulu dan berjarak sekitar 4 jam
perjalanan dari Bengkulu.
Air Terjun ini sendiri terletak ± 50 m dari jalan poros yang menghubungkan antara Kelurahan Air Temam dan Kelurahan Rahma. Bagi wisatawan yang akan berkunjung ke kawasan tersebut membutuhkan waktu ± 30 menit dari pusat Kota Lubuklinggau.
Air Terjun ini sendiri terletak ± 50 m dari jalan poros yang menghubungkan antara Kelurahan Air Temam dan Kelurahan Rahma. Bagi wisatawan yang akan berkunjung ke kawasan tersebut membutuhkan waktu ± 30 menit dari pusat Kota Lubuklinggau.
c.Jembatan Ampera
Jembatan
Ampera dibangun pada bulan April 1962, setelah mendapatkan persetujuan
dari Presiden Soekarno. Pada awalnya, panjang jembatan ini 1.177 meter
dan lebar 22 meter disebut jembatan Bung Karno. Secara resmi dibuka pada
tanggal 30 September 1965 oleh Let. Jendral Ahmad Yani. Namun, setelah
kekacauan politik pada tahun 1966, ketika gerakan anti-Soekarno
berdegung kuat, jembatan itu berganti nama menjadi Jembatan Ampera.
Bagaimanapun warga Palembang lebih suka menyebutnya "Proyek Musi".
944 ton bagian jembatan ini bisa
diangkat ke atas dan ke bawah sekitar 10 meter per menit. Jembatan ini
memiliki dua menara yang bisa diangkat sepanjang 63 meter. Jarak antara
dua menara adalah 75 meter. Kedua menara tersebut memiliki dua pendulum, dengan berat sekitar 500 ton masing-masing.
Bila bagian tengah jembatan diangkat,
kapal dengan lebar 60 meter dan lebar maksimum 44,50 meter bisa lewat
mengarungi Sungai Musi. Dan ketika bagian tengah jembatan ini tidak
diangkat, tinggi kapal yang bisa lewat di bawah jembatan hanya sembilan
meter di atas permukaan air. Sayangnya, pada saat ini, jembatan tidak
dapat diangkat untuk alasan keamanan.
Sampai sekarang,jembatan ini menjadi ikon bagi Sumatera Selatan.Jembatan ini mirip dengan Golden Gate atau Suramadu.Untuk Jembatan Suramadu akan dibahas pada artikel pariwisata di Pulau Jawa.
Jembatan Ampera terletak di Palembang. Anda bisa menuju kota dari
bandara Sultan Mahmud Badaruddin II di jalan Tanjung Api-Api. Bandara
ini adalah bandar udara internasional yang dapat diakses dari Malaysia,
Singapura, Cina, dan Thailand. Untuk menuju ke Sungai Musi, Anda dapat
naik taksi atau mobil sewaan dari bandara. Jarak antara bandara dan
pusat kota sekitar 6 km.Di pusat kota, ada sembilan angkutan
umum dan tujuh bus kota dari berbagai tujuan yang dapat membawa Anda ke
Ampera. Anda hanya perlu membayar Rp1, 500 - Rp5, 000 saja.
8.Bengkulu
Bengkulu (bahasa Belanda: Benkoelen atau Bengkulen, bahasa Inggris: Bencoolen, bahasa Malaysia: Bangkahulu, bahasa Rejang: Bekuleuw/Bekulauw), terletak di bagian barat daya pulau Sumatera adalah sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sumatera, Indonesia. Di sebelah utara berbatasan dengan Sumatera Barat, di sebelah timur dengan Jambi dan Sumatera Selatan, sedangkan di sebelah selatan dengan Lampung.Kebanyakan pariwisata di provinsi ini adalah wisata sejarah.
Pariwisata yang ada di provinsi ini adalah:
a.Rumah Pengasingan Bung Karno
Salah satu yang tidak kalah pentingnya bangunan bersejarah yang baik
untuk dikunjungi. Adalah Rumah kediaman Bung Karno, rumah yang terletak
di tengah Kota Bengkulu, tepatnya di jalan Sukarno Hatta Kelurahan
Anggut Atas kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu.
Tahun pendirian rumah ini tidak dapat diketahui dengan pasti, rumah tersebut semula adalah milik seorang pedagang Tionghoa yang bernama Lion Bwe Seng yang disewa oleh orang Belanda untuk menempatkan Bung Karno selama diasingkan di Bengkulu.
Hingga sekarang ciri-ciri sebagai rumah Cina masih ada, yaitu lubang angin yang terdapat di atas jendela dan pintu bermotif huruf / ungkapan dalam bahasa Cina. Bung Karno yang memiliki nama kecil Kusno setelah diasingkan ke Endeh Flires sejak tahun 1934, kemudian dipindahkan ke Bengkulu pada tahun 1938.
Tahun pendirian rumah ini tidak dapat diketahui dengan pasti, rumah tersebut semula adalah milik seorang pedagang Tionghoa yang bernama Lion Bwe Seng yang disewa oleh orang Belanda untuk menempatkan Bung Karno selama diasingkan di Bengkulu.
Hingga sekarang ciri-ciri sebagai rumah Cina masih ada, yaitu lubang angin yang terdapat di atas jendela dan pintu bermotif huruf / ungkapan dalam bahasa Cina. Bung Karno yang memiliki nama kecil Kusno setelah diasingkan ke Endeh Flires sejak tahun 1934, kemudian dipindahkan ke Bengkulu pada tahun 1938.
Meski
ukuran bangunan rumah ini tidak terbilang besar, namun pembagian ruang
dan penataan benda-benda bersejarah di dalamnya cukup rapi dan teratur.
Mulai dari ruang tamu. Di ruang ini terdapat meja dan kursi kayu
keluarga Bung Karno, dan di belakangnya terdapat dua lemari kayu
berpintu kaca yang menyimpan buku-buku yang menuliskan tentang Bung
Karno. Buku dalam keadaan baik dan masih baru. Bukan buku koleksi Bung
Karno.
Selain
di ruang tamu, di kamar tidur tamu yang berada di sebelah kanan ruang
tamu tersimpan pula buku-buku yang merupakan koleksi Bung Karno dalam
dua lemari kayu. Keadaan buku yang di kamar inilah yang cukup
memprihatinkan. Koleksi buku-buku milik Bung Karno tersebut meliputi
buku jenis ensiklopedia, data kepemimpinan Jong Java, Alkitab, dan
buku-buku lainnya. Namun sayang, buku-buku yang sebagian besar berbahasa
belanda tersebut dalam kondisi yang rapuh dan kusam termakan usia.
Sebagian besar dari koleksi buku ini rusak parah. Selain buku, dalam
kamar ini tersimpan juga lemari pakaian.Di dalam rumah ini terdapat tiga kamar tidur, dua kamar terdapat di sebelah kanan ruang tamu, dan satu kamar terdapat di belakang ruang tamu.
Saat ini rumah kediaman Soekarno saat pengasingan di Bengkulu 1938-1942 telah menjadi objek wisata sejarah yang dapat dikunjungi oleh umum. Letaknya yang berada di tengah kota Bengkulu mempermudah akses menuju ke sana. Tepatnya terletak di kawasan perumahan warga di Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Gading Cempaka, Kelurahan Anggut Atas, Kota Bengkulu. Selain itu karena rumah kediaman Soekarno berada tepat di pinggir jalan yang dilalui angkutan umum sehingga mudah untuk menemukannya.
b.Rumah Fatmawati
Rumah Keluarga Fatmawati
tentunya,sosok ibu Negara pertama ini sudah tak asing lagi bagi rakyat
Indonesia. Sang saka merah putih pun di lahirkan dari tangan beliau.
Ibu Fatmawati merupakan seorang wanita yang lahir dan tumbuh di
Bengkulu, maka dari itu, rumah tempat beliau
tinggal menjadi salah satu warisan sejarah dari masa sebelum
kemerdekaan Indonesia dan menjadi salah satu tempat wisata yang memiliki
nilai historis serta edukasi
Rumah Keluarga Fatmawati, dari luar sangat terlihat kesan rumah khas
Sumatera yang berupa rumah panggung. Rumah yang berbahan kayu dan bercat
coklat ini, tampak sangat indah dan asri karena cukup terawat. Rumah
Keluarga Fatmawati ini dikelola oleh Yayasan Ibu Fatmawati. Walaupun
rumah yang ada saat ini memang merupakan replika, Rumah Keluarga
Fatmawati ini, benar-benar dikondisikan seperti aslinya, terutama bagian
dalam rumah. Untuk rumah aslinya, berada di Jalan S Parman, sayangnya
saat ini, rumah yang asli tersebut sudah tidak ada lagi. Maka dari itu,
dibangunlah replika rumah yang menyimpan aset sejarah ini.
Suasana di sekitar rumah dengan nomor 10
ini, cukup tenang dan asri, karena tidak begitu ramai. Sayangnya, hal
ini membuat salah satu aset wisata sejarah di kota Bengkulu ini, kurang
dikenal oleh masyarakat maupun wisatawan.
Di dalam rumah ini, kita bisa menemukan
koleksi-koleksi pribadi milik Ibu Fatmawati. Bahkan perabot rumah yang
dimiliki rumah ini pun masih ada seperti lemari, ranjang besi, meja
rias, kursi dan lain sebagainya. Pakaian yang dipakai ibu Fatmawati pada
masa itupun masih terpajang dengan baik di rumah ini.Kita juga bisa melihat foto-foto kenangan antara bapak presiden pertama
Ir. Soekarno dengan Ibu Fatmawati dengan jelas karena di kota inilah
pertemuan dan cinta antara Ibu Fatmawati dan Bapak Soekarno muncul,
hingga akhirnya mereka menikah pada tanggal 1 Juni 1943 dan menghasilkan
lima orang anak yakni Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan
Guruh.
Rumah Fatmawati, berlokasi di ujung Jalan Fatmawati, kelurahan
Penurunan, Bengkulu. Hanya berjarak 60 meter dari rumah pengasingan
Soekarno semasa di Bengkulu. Letaknya pun tak jauh dari pusat kota
Bengkulu yakni Simpang Lima Ratu Samban.
Itulah mengenai pariwisata di Pulau Sumatera.Menarik bukan.Nah,postingan selanjutnya saya akan membahas Pariwisata di Pulau Jawa.Jadi tetaplah bersama saya untuk memberikan informasi yang terbaik buat Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar