Hallo,sobat traveler!Bagaimana kabar kalian semua?Gimana liburannya,menyenangkan bukan?Kali ini saya akan melanjutkan postingan kita mengenai pariwisata di Indonesia.Yang akan kita jelajahi selanjutnya adalah pulau Nusa Tenggara.
Menurut Wikipedia,
Kepulauan Nusa Tenggara atau
Kepulauan Sunda Kecil (sekarang kadangkala digunakan dalam peta-peta geografis dunia), adalah gugusan pulau-pulau di sebelah timur
Pulau Jawa, dari
Pulau Bali di sebelah barat, hingga
Pulau Timor di sebelah timur.
Kepulauan Barat Daya dan
Kepulauan Tanimbar yang merupakan bagian dari wilayah Provinsi
Maluku secara geologis juga termasuk dalam kepulauan Nusa Tenggara.Secara administratif, Kepulauan Nusa Tenggara termasuk wilayah negara
Indonesia, kecuali bagian timur Pulau Timor termasuk wilayah negara
Timor Leste.
Di awal kemerdekaan Indonesia, kepulauan ini merupakan wilayah
Provinsi Sunda Kecil yang beribukota di kota
Singaraja, kini terdiri atas 3
provinsi (berturut-turut dari barat):
Bali,
Nusa Tenggara Barat, dan
Nusa Tenggara Timur.
Jadi yang 2 hari lalu saya posting mengenai Bali itu sudah termasuk dalam gugusan ini.Sekarang kita akan lanjutkan ke Nusa Tenggara Barat dan Timur.
1.Nusa Tenggara Barat
Catatan Wikipedia menyatakan bahwa
Nusa Tenggara Barat adalah sebuah
provinsi di
Indonesia. Sesuai dengan namanya, provinsi ini meliputi bagian barat
Kepulauan Nusa Tenggara. Dua pulau terbesar di provinsi ini adalah
Lombok yang terletak di barat dan
Sumbawa yang terletak di timur. Ibu kota provinsi ini adalah
Kota Mataram yang berada di Pulau Lombok.Sebagian besar dari penduduk Lombok berasal dari
suku Sasak, sementara
suku Bima dan
Sumbawa merupakan kelompok etnis terbesar di Pulau Sumbawa. Mayoritas penduduk Nusa Tenggara Barat beragama Islam (96%)
Nah,apa saja pariwisata yang ada di provinsi ini?
a.Taman Narmada
Catatan dari sejumlah sumber menyatakan,Taman Narmada merupakan taman yang dibangun oleh Raja Mataram Lombok
pada tahun 1727 sebagai tempat untuk peristirahatan para raja dan
sebagai tempat pelaksanaan upacara resmi kerajaan. Lokasi Taman Narmada
adalah di Desa Lembuak atau 10 kilometer dari Kota Mataram sebelah
timur. Di tempat ini sekarang menjadi tujuan wisata yang menarik bagi
wisatawan, karena dapat menyaksikan taman peninggalan kerajaan dan
menikmati keindahan banunan yang megah. Di lokasi wisata ini juga
terdapat sumber mata air yang dipercaya penduduk sekitar dapat membuat
awet muda.
Di Pura Taman Narmada,puncak acara pada saat dilakukan
penyelenggaraan upacara setahun sekali, pada sasih ke lima bulan penuh
(purnama). Di Pura Taman Narmada yang konon dinamakan atau juga lebih
dikenal dengan sebutan : “Istana Musim Kemarau” pada masa pemerintahan
Anak Agung Gede Ngurah Karangasem, dimana pura Taman Narmada tersebut
merupakan dwi fungsi, disamping sebagai tempat peristirahatan Raja-raja,
juga yang utama sekali sebagai tempat pemujaan bagi keluarga raja-raja,
serta para pengikutnya yang selanjutnya diikuti seluruh masyarakat di
sekitarnya. Awal mulanya adalah karena pusat kerajaan yang bertempat di
Taman Mayura Cakranegara dilanda musim kemarau dengan tidak ada airnya
sama sekali, maka pada musim-musim paceklik tersebut keluarga raja serta
para pengikutnya berpindah ke suatu tempat yang memiliki mata air
dengan dengan air yang berlimpah serta mengalir terus. Maka dipilihlah
oleh beliau Taman Narmada sekaligus juga sebagai tempat pewedaan serta
pemujaan kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa. Dengan demikian diketahui
sangat erat sekali hubungan antara Pura Taman Mayura dengan Taman
Narmada.
ARSTISTIK TRI MANDALA
Bangunan Taman Narmada dilihat
dari sisi filsafat artistiknya akan terlihat lebih berpedoman pada
arsitek Tri Mandala sesuai dengan ajaran Tri Hita Karana yang
masing-masing dihubungkan dengan mandala terdiri dari:
Mandala I disebut juga Japa, merupakan bangunan telaga taman,
Mandala II disebut japa tengah terdiri dari tempat-tempat untuk
melakukan persiapan persembahyangan yang juga dilengkapi dengan bale
Mandala III disebut japa tiga terdiri dari bangunan jero.
Pada tiap-tiap japa dihubungkan dengan jalan-jalan bertangga dimana
pada setiap tangga masing-masing dijaga oleh raksasa yang sangat ganas
dan kejam(jogor manik). Pada setiap peningkatan iman seseorang untuk
mencapai masing-masing tangga tersebut mesti mampu mengatasi
gangguan-gangguan sampai mencapai tingkat Rohani yang bersih.
Pada
waktu piodalan berlangsung, mendak tirta biasanya dilakukan di sebelah
barat, tengah dan timur yang bersamaan pula, pada saat itu waktunya
dilakukan persembahyangan di Pura Suranadi (kurang lebih berjarak 5 km
dari Narmada). Mendak tirta yang dilakukan di tiga arah juga merupakan
simbol kebesaran Gunung-gunung suci yang berada di lintasan pulau Jawa,
Bali dan Lombok yang saling bertalian erat, dengan catatan; di tengah
ditujukan mengarah pada gunung Semeru sebagai kepala dengan ngacep
Padmawangi, di barat mengarah pada gunung Agung yang merupakan simbolik
badan dengan ngacep Gandawari, serta ke timur mengarah pada gunung
Rinjani sebagai ekor ngacep Gandari.
Pada saat upacara meras danu
(mulang pakelem) berlangsung yang bersamaan dengan upacara meras danu di
segara anak di puncak gunung Rinjani sebelum tanda dimulainya pujawali
yang jatuhnya pada purnama sasih ke lima akan dilaksanakan dengan
runtutan melabuhkan benda-benda berwujud emas seperti: ikan emas,
kepiting serta penyu yang bertulisklan huruf-huruf magis dan segala
jenis binatang yang ada di marcapada ke dalam danau dengan tujuan untuk
memohon kepada Sanghyang Widhi Wasa agar melimpahkan kebahagiaan dan
kesejahteraan kepada rakyat dimana raja yang sedang memerintah
senantiasa diberikan kelanggengan.
Terjadinya perubahan pada puncak
acara meras danu/pakelem itu, mengingat raja yang pada waktu itu telah
lanjut usia dan tidak kuat lagi untuk naik mencapai puncak Gunung
Rinjani, maka dibuatlah miniature telaga segara anak di bagian selatan
kolam renang dengan catatan : Labuhannya tetap dilakukan di danau segara
anak yang merupakan simbolisasi dari pelaksanaan meras danu yang
selanjutnya dilakukan di Pura Taman Narmada.
KELEBUTAN PADMAWANGI/WINDU SARA
Tidak diketahui secara pasti kapan timbulnya kelebutan padmawangi yang
selanjutnya dikenal orang sebagai “tirta awet muda” atau air padmawangi
yang merupakan sumber mata air yang sangat disucikan oleh umat agama
Hindhu disana. Sebutan air padmawangi yang disucikan itu terdiri dari
panca Tirtha yang terdiri dari Gandari yang bersumber di pura Suranadi
dimana saat upacara berlangsung merupakan tempat petirtaan, pelukatan,
pengentas dan pebersihan pada masa Danghyang Nirartha meyatra ke
Lombok. Tempat petirtan itu bertalian erat dengan padmawangi, yang
dikenal dengan air awet muda, Gandari, Carmawati serta Mahendra yang
merupakan satu kesatuan.
RIWAYAT AIR AWET MUDA
Sejak kapan
adanya mata air itu, tidak jelas sejarahnya. Semenjak Taman Narmada
dibangun, air awet muda itu sudah ada, berupa mata air yang tiba-tiba
muncul dan mengalirkan air sepanjang tahun. Kawasan narmada sejak itu
merupakan sumber mata air yang melimpah.
Mungkin kedengarannya luar
biasa, jika Gusti mangku yang biasa berada disana bercerita bahwa air
awet muda itu bersumber dari sungai yang sangat suci di India (sungai
Gangga) yang dikeramatkan seluruh umat Hindhu di dunia.Dengan mengambil
kepala atau otak dari gunung Semeru, badan di gunung Agung serta
ekornya yang melingkar di gunung Rinjani dikatakan airnya muncul dari
dalam tanah sebagai sumber kelebutan padmawangi di Taman Narmada.
Para wisatawan yang datang berkunjung kesana, akan diantar oleh seorang
mangku apabila ingin ke mata air tersebut disertai selendang yang
disediakan dan upakara secukupnya, , maka mat air yang muncul itu dapat
kita minum dengan gelas yang disediakan disana dapat pula untuk membasuh
muka.
LOKASI DAN AKSES
Jika
anda berkunjung ke Mataram, maka lokasi taman ini cukup mudah dan dekat
untuk dicapai. Terletak di desa Lembuak, kecamatan Narmada, kabupaten
Lombok Barat atau sekitar 10 kilometer sebelah timur kota Mataram,
Provinsi Nusa Tenggara Barat. Luas areanya sekitar dua hektar dan
memiliki kemudahan akses dari segala penjuru. Jika anda ingin
menggunakan taksi dari pusat kota, tarifnya sekitar 50 ribu rupiah.
Sedangkan jika ingin menggunakan transportasi umum, dari terminal
Mandalika tidak lebih dari 10 ribu rupiah. Taman Narmada di Lombok
memiliki lokasi yang sangat strategis dan posisi terbaik di wilayah
Mataram. Dan jam buka untuk umum dimulai dari jam 7 pagi hingga jam
18.00 di sore hari dan buka setiap hari. Tiket masuk ke tempat ini cukup
murah dan tidak lebih dari 10 ribu rupiah per orang.
b.Pantai Senggigi
Menurut Wikipedia
Pantai Senggigi adalah tempat pariwisata yang terkenal di
Lombok. Letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok. Pantai Senggigi memang tidak sebesar
Pantai Kuta di
Bali,
tetapi seketika kita berada di sini akan merasa seperti berada di
Pantai Kuta, Bali. Memasuki area pantai Senggigi, wisatawan seta merta
disapa oleh lembutnya angin semilir yang menenangkan. Pesisir pantainya
masih asri, walaupun masih ada sampah dedaunan yang masih berserakan
karena jarang dibersihkan. Pemandangan bawah lautnya sangat indah, dan
wisatawan bisa melakukan
selam permukaan (snorkeling)
sepuasnya karena ombaknya tidak terlalu besar. Terumbu karangnya
menjulang ketengah menyebabkan ombak besarnya pecah di tengah. Tersedia
juga hotel-hotel dengan harga yang bervariasi, dari yang mahal sampai
hotel yang berharga ekonomis.
Berikut ini penjelasan selengkapnya menurut sejumlah sumber
Keindahan Pantai Senggigi Lombok
Apa yang membuat Pantai Senggigi di
Lombok
menjadi sebuah tempat wisata yang terkenal? Tak lain dan tak bukan
adalah panorama lautnya. Air laut Pantai Senggigi begitu jernih dan
bersih, bahkan Anda dapat melihat langsung kawanan ikan yang berenang
dengan bebasnya di laut Senggigi.
Kehidupan terumbu karang di Pantai Senggigi masih terpelihara hingga
sekarang, hal ini menjadikan salah satu tempat wisata di Lombok ini
menjadi tujuan snorkeling yang diminati banyak kalangan. Hal ini
ditunjang dengan air laut senggigi yang tidak berombak keras, dengan
demikian Anda tidak perlu khawatir akan terbawa arus laut saat
snorkeling.
Menyelam ke alam bawah laut Senggigi adalah sangat menyenangkan
karena Anda akan menemukan keindahan laut yang alami. Anda dapat menyewa
peralatan snorkeling di lokasi pantai, tak jauh dari gerbang pintu
masuk Pantai Senggigi.
Fasilitas Pantai Senggigi Pulau Lombok
Saat anda berjalan kaki menuju pantai, anda akan menjumpai berbagai
macam toko maupun warung yang menjual berbagai makanan, souvenir dan
sebagainya. Jadi anda dapat sekalian mengisi perut atau sekedar membeli
oleh – oleh.
Jangan heran jika selama anda menuju pantai anda
menjumpai kendaraan tradisional Mataram yang disebut dengan Cidomo Kendaraan tradisional ini beroperasi di tempat-tempat yang masih belum
dapat dijangkau oleh mobil. Anda juga akan melewati juga pasar
tradisional di Mataram, dikenal dengan nama Ampenan (Kebon Roek). Pasar
ini adalah pasar yang terdekat dari kawasan Pantai Senggigi.
Jangan salah,
Pantai Senggigi
adalah salah satu destinasi wisata yang sangat digemari wisatawan
asing.Tak kalah dengan itu, para penikmat perjalanan dari dalam negeri
juga banyak yang menjadikan Pantai Senggigi sebagai salah satu daftar
tujuan wisata terfavorit.
Akses ke Pantai Senggigi
Perjalanan ke Pantai Senggigi Lombok dapat ditempuh dari Kota
Mataram. Jika Anda telah sampai di Kota Mataram atau telah mendarat di
bandara udara Selaparang Mataram, maka perjalan ke Pantai Senggigi akan
memakan waktu kurang lebih 30 – 50 menit.
Anda dapat naik taksi, angkutan umum, atau menyewa motor untuk dapat
tiba di Pantai Senggigi. Jika ingin menggunakan angkutan umum dari Kota
Mataram, maka Anda harus mengambil angkutan jurusan Sweta – Ampenan
dengan biaya sebesar Rp 3 ribu per orang. Setelah tiba di Ampenan, Anda
harus naik angkutan lagi jurusan Ampenan – Senggigi berbiaya Rp 2 ribu
per orang.
Setiba di kawasan Senggigi, Anda tinggal berjalan kaki selama
kira-kira 3 menit untuk dapat tiba di pantai tersebut. Sambil berjalan
kaki, Anda akan menjumpai banyak warung dan toko makanan, penjual aneka
souvenir, dan lain-lain.
Itulah pariwisata yang terkenal di NTB,sekarang kita lanjut ke NTT
2.Nusa Tenggara Timur
Menurut Wikipedia,
Nusa Tenggara Timur adalah sebuah
provinsi Indonesia yang terletak di bagian
tenggara Indonesia. Provinsi ini terdiri dari beberapa pulau, antara lain Pulau
Flores, Pulau
Sumba, Pulau
Timor, Pulau
Alor, Pulau
Lembata, Pulau
Rote, Pulau
Sabu, Pulau
Adonara, Pulau
Solor, Pulau
Komodo dan Pulau
Palue. Ibukotanya terletak di
Kupang, di
bagian barat pulau
Timor.
Provinsi ini terdiri dari kurang lebih 550 pulau, tiga pulau utama di Nusa Tenggara Timur adalah Pulau
Flores, Pulau
Sumba dan Pulau
Timor Barat (biasa dipanggil
Timor).
Provinsi ini menempati bagian
barat pulau
Timor. Sementara bagian timur pulau tersebut adalah bekas provinsi Indonesia yang ke-27, yaitu
Timor Timur yang merdeka menjadi negara
Timor Leste pada tahun 2002.
Inilah pariwisata di NTT
a.Perbatasan Indonesia-Timor Leste
Catatan sejumlah sumber menyatakan bahwaWilayah perbatasan Nusa Tenggara Timur dengan Timor Leste pada
hakekatnya adalah sejarah politik dan persaingan wilayah, kekuasaan dan
ekonomi di Pulau Timor sejak dahulu.Salah satu persyaratan berdirinya sebuah Negara atau bangsa adalah
memiliki batas-batas wilayah yang jelas. Dalam menentukan batas-batas
Negara terkadang menimbulkan konflik dengan negara tetangganya karena
saling mengklaim wilayah perbatasan.
Perbatasan Indonesia dengan Timor Leste merupakan sejarah panjang
antara Portugis dan Belanda. Pulau Timor dijajah oleh dua bangsa barat
yaitu, Timor bagian barat dijajah oleh Belanda, sedangkan pulau Timor
bagian timur dijajah oleh Portugis. Hal yang menarik bagi Belanda dan
Portugis untuk berkuasa di Pulau Timor adalah kayu candana yang pada
waktu itu menjadi komoditi dagang yang istimewa.
Aktivitas lintas batas di PLB Mota'ain dimulai pada pukul 08.00 sampai dengan 16.00 WITA. Lintasan
perbatasan Mota'ain adalah yang paling ramai bila dibandingkan dengan
PLB Turiskain dan PLB Motamasin. Hampir setiap hari terdapat ±100–130
pelintas batas dengan kepentingan yang berbeda-beda, akan tetapi
pelintas batas bisa lebih banyak jika ada perayaan seperti hari lebaran
atau natal. Untuk masyarakat Indonesia biasanya hanya melintas untuk
urusan keluarga seperti menghadiri pesta, acara kelahiran, acara
kematian atau acara-acara adat lainnya. Sedikit sekali masyarakat dari
Indonesia yang melintas untuk urusan bekerja, berdagang ataupun
bersekolah. Akan tetapi, sedikit berbeda dengan masyarakat Timor Leste
yang kebanyakan melintas untuk kegiatan berbelanja, bekerja, bersekolah
maupun untuk urusan keluarga.
Proses keluar masuk perbatasan
antara Indonesia dengan Timor Leste dapat dikatakan sangat sederhana.
Hanya dengan pasport dan sedikit wawancara, masyarakat bisa bebas
melenggang menuju wilayah Indonesia atau sebaliknya menuju Timor Leste.
Khusus untuk masyarakat Desa Silawan dapat melintas Pintu Lintas Batas
Motaain dengan menggunakan Pas Lintas Batas. Pas Lintas Batas merupakan
dokumen lintas batas bagi penduduk lokal di kecamatan perbatasan dari
kedua negara untuk dapat melintasi perbatasan hingga sejauh 10 kilometer
dari pintu lintas batas. Untuk masyarakat Desa Silawan sekitar 50
persen warganya sudah mempunyai pas lintas batas yang sering mereka
gunakan untuk mengunjungi keluarga mereka di Timor Leste.
Untuk aktifitas lainnya di
sekitar PLB tidaklah terlalu ramai, seperti aktifitas di
terminal maupun pasar. Meskipun telah ada terminal dan pasar, namun
keberadaanya kurang difungsikan dengan baik oleh masyarakat. Bahkan
untuk terminal tidak ada mobil angkutan maupun bis yang berhenti disana.
Kendaraan penumpang cenderung menurunkan dan menaikkan penumpang di
jalan tidak masuk ke dalam terminal. Sementara untuk pasar telah
memiliki bangunan permanen dan pernah digunakan sebagai tempat jual beli
barang. Namun, hingga sekarang pasar tersebut belum difungsikan kembali
sejak adanya insiden pada tahun 2002. Hal ini membuat aktivitas jual
beli di pasar tersebut berhenti. Lokasi pasar umum tersebut kurang
strategis karena berada paling belakang kantor militer, pos imigrasi,
bea cukai, dan kantor lainnya. Mengingat PLB Mota'ain yang sangat
strategis dan memiliki fasilitas yang cukup lengkap, akan sangat
disayangkan apabila kedua fasilitas tersebut tidak dimanfaatkan
sebagaimana mestinya. Perlu dilakukan tinjauan ulang terhadap keberadaan
fasilitas tersebut, apabila memang kedua fasilitas tersebut tidak dapat
menciptakan interaksi perbatasan antar kedua negara, maka lahan untuk
maka fasilitas terminal maupun pasar bisa di alih fungsikan untuk
dibangun fasilitas yang benar-benar dibutuhkan masyarakat perbatasan.
Hal ini mengingat harga lahan yang sudah sangat tinggi di PLB.
Untuk akses ke perbatasan,seorang traveler dari sebuah blog membagikan pengalamannya sebagai berikut
Jika saya dijemput di perbatasan Mota Ain, itu artinya, saya harus
melakukan perjalanan dari Kefa menuju ke perbatasan. Fiuuuhhh… Saya
harus mencari kendaraan untuk bisa sampai perbatasan. Dari Kefa menuju
perbatasan Mota Ain, dibutuhkan waktu sekitar 2,5 jam lamanya. Saya
kebingungan untuk mencari transportasi seperti apa yang bisa membawa ke
Mota Ain, karena jika saya naik bis, saya hanya bisa sampai Atambua.
Padahal, dari Atambua ke Mota Ain masih harus ditempuh dengan jarak 30
menit lagi.
Saudara saya membantu mencarikan sebuah mobil pengangkut kayu yang
kebetulan akan berangkat ke Atambua. Setelah deal harga antara saya dan
sang pemilik mobil (yang bernama AGUS), saya dan ayah saya berangkat
naik mobil bak terbuka itu. Dengan harga sewa 350 ribu rupiah untuk 2
orang, saya pikir…ya sudahlah ya…daripada tidak ada transportasi menuju
perbatasan. Dan saya sudah terlanjur berjanji ke Saudara saya di Dili,
bahwa saya akan bertemu di perbatasan sekitar pukul 1 WITA. Artinya,
paling lambat saya harus berangkat dari Kefa sekitar pukul 11 siang
WITA.
Dengan bawaan yang cukup banyak, kami berangkat ke perbatasan Mota
Ain. Saya diantar oleh 3 saudara saya: Nita Talan (masih kuliah), Buan
Talan (masih SMA) dan Anti Talan (masih SMP). Kami bertiga duduk di bak
belakang. Ayah saya duduk di depan dengan sang sopir. Kami berempat di
belakang duduk lesehan, tetapi di atasnya tertutup terpal. Sambil
menikmati perjalanan, Anti Talan berteriak kepada si sopir..”Kakak Agus,
coba putar musik yang agak bajingan sedikit..” YANG ARTINYA: “tolong
diputar musik yang agak kuat dan enak”
Jalan dari Kefa menuju Atambua…wuiiihhhh…berkelok-kelok, penuh liku,
dan jalanan yang curam serta terjal. Jalannya sih halus, tapi ya itu,
bagi mereka yang tidak kuat untuk menahan perut karena guncangan,
bersiap-siaplah untuk muntah. Hihihi… untung saya membawa obat-obatan
yang memadai dan juga membawa tas kresek. Saya sih awal-awal naik itu
sangat amat pusing dan mual, lama-lama…karena saya juga ngemut permen,
saya tidak sampai muntah.
Dari Atambua, mobil yang kami tumpangi masih harus menuju ke Mota
Ain. Keadaan jalan dari Atambua ke Mota Ain tidak terlalu bagus. Masih
banyak yang berlubang, naik turunnnya masih kejam juga. Di sinilah,
saudara saya yang cowok, si Buan Talan muntah-muntah. Kami terpaksa
harus berhenti dulu untuk menunggu situasi dan kondisi yang baik.
Daaaaaaaannnn… sepanjang perjalanan kami masuk Atambua, hujan deras
mendera. Meskipun sudah ada terpal yang menutupi atas bak mobil, kamipun
masih kebasahan. Barang-barang yang kami bawa basah semua. Untunglah,
surat-surat dan alat eletronik yang saya bawa masih aman di tas yang
saya peluk.
Situasi jalanan yang sangat tidak bersahabat, ditambah cuaca buruk
yang kami alami sepanjang perjalanan, tidak membuat saya lantas putus
asa dan mengurungkan niat untuk melihat bumi TiLes. Keinginan saya
justru semakin besar dan kuat. Bahkan, saya semakin ingin bertemu dengan
saudara saya yang ternyata sudah ada di gerbang TiLes di seberang sana.
Memasuki perbatasan Mota Ain, ada pos polisi. Kami masih diminta
untuk berjalan ke arah kanan bersama dengan mobil. Kira-kira 200 meter
dari pos polisi, itulah batas terakhir mobil dan pengantar untuk tetap
stay di
wilayah Indonesia. Kami turun di batas negara. Saya membayar sang sopir
sesuai dengan harganya, dan saya berpamitan dengan saudara-saudara yang
telah mengantarkan saya hingga ke perbatasan Mota Ain.
b.Pink Beach
Menurut situs Wonderful Indonesia Birunya langit dan air laut nan jernih dibingkai hamparan pasir yang
putih mungkin sudah menjadi pemandangan biasa saat mengunjungi pantai.
Lalu bagaimana apabila keindahan alam pantai tersebut dibingkai dengan
hamparan pasir pantai berwarna merah muda? Tentu ini tidak biasa. Inilah
salah satu keindahan yang dapat Anda temukan di kawasan
Taman Nasional Komodo,
Nusa Tenggara Timur. Pink Beach atau Pantai Merah adalah satu dari 7 saja pantai berpasir merah muda yang ada di dunia.
Pink Beach adalah daya tarik lain dari Taman Nasional Komodo yang telah
dinobatkan menjadi salah satu dari nominasi tujuh keajaiban alam di
dunia. Dinamakan Pink Beach karena memang pasir pantainya berwarna merah
muda (pink). Masyarakat lokal lebih suka menyebutnya Pantai Merah,
sementara wisatawan asing lebih suka menyebutnya Pink Beach. Warna pink
yang lembut tampak kian jelas terutama saat pasir tersapu ombak.
Yang membanggakan di dunia, jenis pantai dengan pasir berwarna merah muda ini hanya ada
tujuh saja.Salah satunya di Indonesia.Enam lainnya adalah Pink Beach di Harbor Island, Bahamas;
Bermuda; Santa Cruz Island, Filipina; Sardinia, Itali; Bonaire, Dutch
Caribbean Island; dan di Balos Lagoon, Crete, Yunani. Betapa kaya dan
cantik alam Indonesia; satu di antara tujuh pantai berpasir merah muda
dapat ditemukan di negeri ini.
Kondisi alam yang masih bersih alami
menyuguhkan pesona mengagumkan. Bukit memanjang dari ujung pantai ke
ujung lainnya seolah menjaga pantai ini. Kondisi pantai yang sepi dan
tak berpenghuni memberi kesan eksklusif bagi siapa pun yang datang.
Berada di pantai yang cantik dan eksotik ini tentu banyak sekali
kegiatan relaksasi yang menyenangkan dan menarik untuk dilakukan.
Kegiatan yang pertama tentu saja
menikmati keindahan alam pantai berpasir pink yang dipercayakan Tuhan
jatuh ke kawasan paling timur Indonesia ini. Keindahan pantai berpasir
pink ini juga dilengkapi dengan keindahan panorama alam di sekitarnya.
Bukit-bukit hijau tampak anggun berlatarkan langit yang super biru
berhiaskan awan putih bersih. Pulau-pulau kecil yang nampak dari pantai
ini pun melengkapi keindahan Pink Beach. Warna air laut yang hijau toska
dan sangat jernih menyibak keindahan taman lautnya yang juga tak boleh
dilewatkan. Bahkan karang-karang di bagian yang dangkal dapat terlihat
dengan mata telanjang dari atas kapal.
Nah,
snorkeling dan
diving
sudah menjadi semacam kegiatan wajib saat mengunjungi pantai ini.
Kondisi taman bawah lautnya masih cantik terjaga, belum banyak mengalami
kerusakan. Terdapat banyak keanekaragaman hayati yang penuh warna:
ribuan jenis ikan, ratusan jenis terumbu karang baik karang lunak atau
keras, dan lain sebagainya.
Snorkeling di dekat bibir pantai
saja sudah akan memanjakan indera Anda, apalagi jika menyelam lebih
dalam. Pastikan Anda membawa perlangkapan
snorkeling atau
diving saat datang ke pantai cantik ini. Terdapat banyak penyewaan alat-alat
snorkeling dan
diving di
Labuan Bajo, atau Anda dapat menanyakannya pada agen perjalanan atau pemandu Anda.
Berjemur di tepi pantainya yang
berpasir lembut dan cantik adalah juga kegiatan yang menarik untuk
dilakukan. Selain itu, berenang dan kayaking juga dapat menjadi
pilihan kegiatan saat mengunjungi pantai ini. Fotografi adalah hal yang
tentunya sudah pasti asyik dilakukan demi mengabadikan keindahan dan
eksotisme alam yang memesona. Pemandangan Matahari tenggelam di pantai
ini juga terkenal menakjubkan.
Akan tetapi, perlu diingat kawasan
pantai tak berpenghuni ini adalah juga habitat alami bagi komodo.
Berhati-hatilah saat melihat hewan ini di sekitar pantai. Tidak
disarankan berenang saat komodo terlihat berkeliaran di sekitar pantai
karena komodo juga pandai berenang. Bagaimana pun juga, komodo adalah
binatang liar yang dapat saja membahayakan manusia. Oleh karena itu,
tidak disarankan mengunjungi pantai ini tanpa pemandu berpengalaman dan
atau jagawana (polisi hutan).
Bagaimana akses menuju ke sana?
Pantai yang tak berpenghuni dan sepi ini dapat ditempuh dengan menyewa kapal atau
speed boat dari
Labuan Bajo.
Paket tur perjalanan biasanya akan membawa Anda ke Pulau Rinca lalu
kemudian ke Pulau Komodo terlebih dahulu. Dari Labuan Bajo menuju
Dermaga Loh Buaya di Pulau Rinca memakan waktu sekira 45 menit. Di
pulau-pulau tersebut Anda dapat melihat langsung komodo yang mendunia
itu di habitat asli mereka dengan memilih jalur
trekking tertentu. Untuk lebih jelasnya, silakan baca bagian
Berkeliling.
Dari Dermaga Loh Liang, sebuah
dermaga di Pulau Komodo, diperlukan waktu sekira 30 menit perjalanan
dengan kapal untuk menginjakkan kaki di pink Beach, pantai yang warna
pasirnya tidak biasa ini. Apabila Anda berminat trekking melalui tebing-tebing karang dan hutan bakau, dibutuhkan waktu sekira 4 jam berjalan kaki sebelum akhirnya tiba di Pink Beach.
Di Labuan Bajo juga terdapat
kapal-kapal LOB (Live Aboard) yang biasanya disewa oleh penyelam yang
dapat sekaligus berfungsi sebagai tempat menginap selama menelusuri
pesona Flores. Kapal ini juga dapat menjadi pilihan transportasi Anda.
Untuk mencapai Labuan Bajo, terdapat
penerbangan dari Denpasar dengan pesawat kecil sejenis Fokker menuju
Bandara Komodo selama kurang lebih 1 jam. Dari bandara menuju pelabuhan
Labuan Bajo dibutuhkan waktu sekira 10-15 menit berkendara. Anda dapat
menyewa mobil untuk menuju pelabuhan.
c.Danau Kelimutu
Kelimutu terletak di Desa Koanara, Kecamatan Wolowaru. sekitar 66 km
dari kota Ende dan 83 kilometer dari Maumere tepatnya di puncak Taman
Nasional Kelimutu. Danau Kelimutu ini memiliki keunikan tersendiri,
danaunya memiliki tiga warna yang berbeda anda bisa melihatnya sendiri
ketika mengunjungi danau ini.Moni merupakan kota yang paling dekat, terletak di kaki Gunung Kelimutu.
Kota kecil ini merupakan pintu gerbang menuju Danau Kelimutu. Jarak
antara Moni dan Kelimutu sekitar 15 km.
Perjalanan dengan mobil sewaan berkapasitas 7 kursi dapat membuat Anda
terhibur dengan pemandangan mengesankan disepanjang jalan selama
beberapa jam. Perjalanan berliku yang menghubungkan pulau sepanjang 350
km ini bagaimana pun juga merupakan harga yang pantas untuk keindahan
panorama Flores yang patut untuk diperbincangkan.
Mendaki merupakan alasan utama bagi wisatawan yang datang Ke Moni atau
Ende. Beberapa bagian dari taman nasional dilarang untuk dikunjungi
karena ketidakstabilan panas bumi.
Trekking paling aman berada di antara Moni dan Gunung Kelimutu. Panjang
trekking sejauh 12 km dan memakan waktu sekitar 30 menit.
Danau kelimutu merupakan bagian dari
Taman Nasional Kelimutu. Titik tertinggi taman nasional ini adalah 5,679
kaki yang terletak di gunung Kelibara (1,731 meter) dan Gunung Kelimutu
setinggi 5,544 kaki atau (1,690 meter). Taman Nasional Kelimutu
merupakan habitat bagi sekitar 19 jenis burung yang terancam punah
diantaranya punai flores (Treron floris), burung hantu wallacea (Otus silvicola), sikatan rimba-ayun (Rhinomyias oscillans), kancilan Flores (Pachycephala nudigula), sepah kerdil (Pericrocotus lansbergei), tesia Timor (Tesia everetti), opior jambul (Lophozosterops dohertyi), opior paruh tebal (Heleia crassirostris), cabai emas (Dicaeum annae), kehicap flores (Monarcha sacerdotum), burung madu matari (Nectarinia solaris), dan elang Flores (Spizaetus floris).
Disini juga dapat ditemui tikus gunung (Bunomys naso), banteng (Bos javanicus javanicus), kijang (Muntiacus muntjak nainggolani), luwak (Pardofelis marmorata), trenggiling (Manis javanica), landak (Hystrix brachyura brachyura), dan kancil (Tragulus javanicus javanicus).
Masyarakat lokal yakin bahwa danau ini
merupakan tempat jiwa orang yang sudah meninggal beristirahat. Area
Kelimutu dikelilingi hutan yang ditumbuhi beragam tumbuhan yang jarang
ditemukan di tempat lain di Flores. Selain pohon pinus, terdapat juga
tumbuhan paku, tumbuhan marga Casuarina, redwood dan bunga
edelweiss. Hutan pinus tumbuh subur di ketinggian Gunung Kelimutu. Area
lain dari gunung ini tandus dengan pasir dan tanah yang tidak stabil.
Masyarakat setempat yakin bahwa Gunung Kelimutu merupakan gunung kramat
dan merupakan sumber kesuburan bagi tanah disekitarnya.
Nah,bagaimana caranya menuju ke tempat ini?
Anda bisa menggunakan ojek, mobil,
atau moda transportasi umum untuk membawa ke area parkir sebelum menuju
puncak Gunung Kelimutu. Terdapat bus ke Ende dari Maumere yang melewati
Moni. Orang setempat menyebutnya
bis kayu atau
oto kol. Dari sana, Anda harus bejalan sekitar 15 km menuju lokasi danau.Setiap hari, tersedia penerbangan dari Denpasar dan Kupang ke Maumere.
Untuk mencapai lokasi danau, Anda dapat memulai dari Moni, kota kecil yang merupakan basecamp para backpacker.Pemandangan indah disepanjang jalan menuju lokasi danau sangatlah indah. Danau paling barat bernama Tiwu Ata Mbupu yang berarti ‘danau jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal’. Danau yang berada ditengah disebut danau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai atau ‘danau untukjiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal’. Danau yang paling timur disebut Tiwu Ata Polo atau ‘danau untuk jiwa-jiwa untukorang selalu melakukan kejahatan’. Warna ketiga danau tersebut selalu berubah-ubah.Pengunjung hanya dapat berjalan di
sekitar Danau Kelimutu namun tidak semua daerah dapat dijelajahi karena
beberapa daerah berbahaya dan karenanya dibatasi. Jika Anda ingin pergi trekking maka terdapat jalur dari Moni ke Kelimutu yang lebih pendek dari rute mobil.
Jarak dari Moni ke puncak sekitar 12 km.
Jarak dari Moni ke tempat parkir kendaraan bermotor adalah 11 km,
pengunjung harus mendaki puncak melalui jalur pendakian gunung sekitar
30 menit.
Berbelanja
Sovenir
lokal tersedia di area parkir. Anda bisa menemukan kain ikat, kain
tenun khas Flores. Setiap kabupaten di Flores memiliki motifnya
masing-masing. Berikut beberapa toko yang menjual kain ikat, berbagai
macam kerajinan tangan dan barang antik.
Harapan Jaya
Jl. Pasar Baru Timur, Maumere
Phone : +62 (0) 382 821227,821240
Subur Jaya
Jl. Pasar Baru Timur, Maumere
Phone : +62 (0) 382 821235
Karya Baru
Jl. R. Suprapto No. 4, Maumere
Phone :+62 (0) 382 821454
Hanya
ada beberapa restoran di Moni. Warung tersedia di pasar lokal Moni.
Jika Anda ingin mendaki ke Danau Kelimutu, Anda tidak perlu membawa
makanan karena perjalanan bisa ditempuh selama sekitar satu jam. Namun
jika Anda ingin menjelajah taman nasional, Anda harus membawa makanan
sendiri terutama air minum. Penjual teh jahe tersedia di
puncak-nyadimana wisatwan menikmati pamandangan Matahari terbenam yang
menawan.Restoran Arwanti dan Restoran Bintang merupakan dua restoran yang direkomendasikan
Itulah pariwisata yang ada di pulau Nusa Tenggara.Besok,kita akan lanjut ke pulau Kalimantan.
Jangan lupa,sobat bisa mengkritik dan saran di kolom komentar ini.Sampai jumpa